Gadis itu tahu ia tak punya pilihan lain. Tidak pada saat-saat seperti ini. Tubuhnya sedang tidak sempurna, mentalnya sedang lemah, dan kondisi keuangannya, ah, tak ada yang bisa disebutnya sebagai tabungan saat ini. Ia parasit hidup bagi kedua orang tuanya.
Di usia ke-21. betapa memalukan. Ia tak punya pilihan lain, selain menghabiskan pekan demi pekan di lantai 18 sebuah kota metropolis yang selalu sibuk setiap saat.
Belum lagi seorang ibu yang selalu meladeninya seteliti meladeni bayi. Ia sama sekali tak tersentuh. Ia tahu telah mewarisi dua sifat terburuk dari orangtuanya: kekeraskepalaan ayahnya, dan arogansi ibunya. Semua melebur dengan sempurna di wajahnya yang seindah bidadari.
No comments:
Post a Comment